Mengenal Kucing Cacingan Warna Putih: Gejala & Pengobatannya

Kucing cacingan warna putih merupakan salah satu penyakit yang hampir semua kucing pernah mengalami setidaknya sekali seumur hidup.

Menurut Badilag.id Cacing yang berwarna putih merupakan sejenis parasit yang hidup menumpang pada inangnya yaitu kucing. Jadi untuk mengenal lebih dalam tentang cacing berwarna putih ini simak penjelasan dari kami berikut ini.

Gejala Kucing Kena Cacingan Warna Putih

Kucing cacingan warna putih lazimnya merupakan cacing gilig atau roundworm yang berwarna putih dan berkeliaran di sekitar tempat hidup kucing.

Makanya kucing yang sering beraktivitas di luar ruangan berpotensi terjangkit cacing ini terutama jika lingkungannya kotor.

Tanah yang kotor, makanan yang terkontaminasi telur atau larva cacing, atau kotoran yang ada cacingnya bisa menjadi perantara cacing putih masuk ke perut hewan peliharaan. Kucing yang terjangkit cacing memiliki beberapa gejala sebagai berikut:

1. Berat Badan Turun

Hal yang menarik pada kucing cacingan adalah nafsu makannya yang tetap tinggi tetapi berat badannya justru menurun. Hal ini diakibatkan oleh penyerapan nurtisi yang terganggu di dalam sistem pencernaan kucing.

Cacing seringkali berdiam di usus kucing, sehingga makanan yang masuk ke perut tidak disalurkan ke seluruh tubuh melainkan dimakan oleh cacing. Sifat parasit inilah yang menyebabkan cacing terganggu pertumbuhannya meski sudah makan banyak.

Di sisi lain kucing yang cacingan juga punya ciri khas perut yang gendut. Perut yang gendut ini bukan karena banyak makanan, melainkan banyak cacing di perutnya yang menyebabkan ia terlihat gendut.

2. Bulu Yang Kasar

Akibat nutrisi yang diserap kucing tidak banyak, maka organ pencernaan tidak mampu memproses makanan dengan baik.

Nutrisi yang terserap oleh tubuh kucing tidak disalurkan dengan baik ke bagian lainnya termasuk rambut. Hal ini menyebabkan rambut kucing terlihat kusam, kasar, dan lusuh.

Jika gejala ini disertai dengan perut kucing yang gendut, maka besar kemungkinan ia terkena cacingan.

3. Terlihat Ada Cacing Di Anus Atau Sekitar Kucing

Tanda yang sangat jelas adalah terpada cacing berwarna putih pada anus atau kotoran kucing. Jika kamu melihat hal ini maka segeralah periksakan kucingmu ke dokter hewan agar mendapat penanganan yang tepat.

4. Perilaku Yang Tidak Biasa

Kucing cacingan memiliki perilaku yang tidak biasa ia lakukan seperti sehari-hari. Ia menjadi terlihat lemas, lesu, dan tidak bersemangat.

Ia juga sering menjilati anus atau menggesekkan anusnya ke karpet atau lantai karena merasa tidak nyaman. Nah untuk mengatasi kucing yang terkena cacingan, langkah pertama yang kamu lakukan adalah membeli obat cacing untuk kucing.

Saat ini sudah banyak obat cacing untuk kucing yang disediakan oleh petshop atau online shop yang mudah diakses dengan harga yang terjangkau.

Jika sudah kamu beri obat cacing tapi tidak ada perubahan, maka langkah kedua bisa konsultasikan ke dokter hewan.

Dokter memiliki kompetensi yang memadai dan bisa dipercaya dengan baik untuk menangani kucing cacingan.

Biasanya dokter akan memberikan pilihan pengobatan berupa penanganan secara injeksi atau oral tergantung tingkat keparahannya.

Dokter bisa saja meresepkan beberapa obat untuk kucing cacingan seperti fenbendazole, praziquantel, pirantel pamoat, albendazole, atau ivermectin.

Beberapa obat kucing cacingan seperti disebut di atas dapat juga kamu temukan di apotek terdekat.

Sekali lagi pesan dari admin adalah jangan takut untuk berkonsultasi dengan dokter terkait permasalahan yang empus alami.

Dokter pasti juga menginginkan yang terbaik buat si empus sama seperti kamu.